Senin, 30 April 2018

Belajar Mengetahui Masyarakat Dalam Baksos (II)

Mengetahui Pranata Di Masyarakat (Bagain II Dari 3 Tulisan)
Setelah mengetahui upaya bagaimana menghilangkan bias, saat mulai hidup bersama-sama di tengah masyarakat, yang menentukan hubungan (relasi) antara santri peserta Baksos dengan masyarakat yang menjadi tempat diselenggarakannya Baksos, selanjutnya adalah bagaimana mengetahui tentang masyarakat itu sendiri.
Untuk bisa mengetahui masyarakat (komunitas) -masyarakat desa misalnya-, maka kita harus tahu apa yang ada di masyarakat terkait kondisi sosial-budaya, ekonomi dan politik. Apakah ada masalah atau ketimpangan yang terjadi? Memang agak sensitif jika berbicara tentang ketimpangan, karena menyangkut kedudukan (posisi) seseorang dalam masyarakat. Tetapi dalam Baksos secara khusus, dan dalam berdakwa secara umum, yang tujuannya adalah untuk memperbaiki kondisi masyarakat, maka upaya untuk mengetahui masalah dan upaya untuk menyelesaikan masalah harus dilakukan. Untuk bisa mengetahui masalah di masyarakat yang berhubungan dengan tiga kondisi tersebut, maka kita harus tahu pranata (struktur) tiga kondisi tersebut yang ada di masyarakat.
Apa pranata masyarakat itu? Jika kita tahu susunan batu bata, maka kita tahu tentang pranata batu bata. Bahwa, dalam susunan (pranata) batu bata tersebut ada batu bata yang di atas, di tengah dan di bawah. Begitu juga dengan masyarakat. Ada kelompok/orang yang di atas, di tengah dan di bawah. Kelompok/orang yang berada di lapisan atas adalah kelompok/orang yang memiliki kekuasaan lebih besar daripada kelompok/orang yang berada di lapisan tengah dan bawah.
Kekuasaan itu yang berkaitan dengan sosial-budaya, ekonomi dan politik. Kekuasaan dalam dimensi sosial-budaya terkait dengan siapa yang menguasai (mengendalikan) pembuatan aturan, tata cara, norma dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya aturan yang berkaitan dengan siapa yang bisa memimpin doa, atau siapa yang selalu dimintai pendapat jika ada masalah-masalah di tengah masyarakat.
Kekuasaan yang terkait dengan dimensi ekonomi adalah siapa yang memiliki kekuasaan dalam produksi, transaksi, distribusi dan konsumsi. Bagi masyarakat desa, yang mayoritas petani, siapa yang berkuasa memproduksi padi (tanaman). Apakah dalam produksi, petani menguasai alat produksi (benih, pupuk, obat-obatan, air irigasi dan lain-lain). Apakah petani mampu membuat sendiri benih, pupuk dan obat-obatan. Ataukah petani justru malah tergantung ke pihak lain, sehingga petani tidak memiliki kuasa atas harga pupuk, obat-obatan dan lain-lain.
Begitu juga dalam transaksi, distribusi dan konsumsi. Apakah petani memiliki kuasa dalam melakukan transaksi, pemasaran dan penjualan hasil panen (ditribusi), atau malah saat panen petani tidak mampu menentukan harga barang yang mereka produksi sendiriu. Dalam konsumsi, apakah petani mampu menentukan harga saat dia menjadi konsumen. Misalnya konsumen pupuk.
Sedangkan kekuasaan dalam bidang politik terkait dengan siapa yang bekuasa atau menentukan keputusan dan pembuatan keputusan yang menentukan hajat hidup orang banyak. Saat ini, yang paling kongkrit, kekuasaan politik di desa terkait dengan pemerintahan desa. Apakah dalam pembuatan keputusan di desa, melibatkan semua masyarakat desa atau hanya didominasi oleh pimpinan desa. Pelibatan semua masyarakat ini tidak harus secara langsung, bisa juga melalui perwakilan (representasi).
Ketika kita sudah mendeskripsikan atau mengetahui kondisi di tiga hal tersebut, maka tentu kita mengetahui dimana dan apa masalah yang terjadi. Kembali pada definisi masalah, yaitu “kesenjangan antara yang seharusnya terjadi dan yang senyatanya terjadi”. Contoh: yang seharusnya terjadi hubungan antara tokoh masyarakat dengan warga tidak adanya dominasi, maka yang kita lakukan adalah upaya agar dominasi bisa diminimalisir atau dihapus. Kenapa? Karena hubungan yang terdapat dominasi adalah hubungan yang tidak adil.
Kemudian apa yang akan dilakukan? Yang dilakukan kegiatan apapun yang bisa mengurangi hubungan yang tidak adil tersebut. Apa kegiatan mengajar TPQ bisa dianggap sebagai upaya untuk mengurangi dominasi tersebut? Dari sini kita harus bisa mengembangkan analisis kita, karena apapun yang akan kita lakukan tergantung dari analisis yang kita lakukan. (ma)
Berlanjut…

0 komentar: