Senin, 30 April 2018

BELAJAR BERORGANISASI: KUNCI MANAJEMEN ADALAH PME (3)

Setelah pada bagaian pertama (1) kita membahas tentang perencanaan, dan pada bagian kedua (2) membahas tentang monitoring dan evaluasi, maka kita sudah belajar tentang manajemen organisasi secara mendasar. Karena kunci manajemen (mengatur/mengelola) dalam mengorganisasikan orang itu adalah melakukan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi (PME).
Pertama-tama yang dibuat melalui proses PME adalah program, yang dirumuskan mulai dari visi sampai kegiatan-kegiatan untuk mencapai visi, sebagaimana yang telah diuraikan di bagian pertama dan bagian kedua tulisan ini.
Selanjutnya, dalam melakukan manajemen (pengelolaan) unsur-unsur yang lain dalam organisasi juga harus dilakukan dengan PME. Unsur-unsur yang lain tersebut antara lain: ketenagaan (sumberdaya orang), pembiayaan (pendanaan), pemenuhan fasilitas (sarana), jaringan dan, hubungan dengan pihak luar (Humasy).
Dalam menyusun PME unsur-unsur lain tersebut tetap mengacu kepada PME program, karena jantung organisasi adalah program. Organisasi tanpa program, akan menjadi gerombolan (crowd) yang tidak memiliki apa dan bagaimana harus melakukan untuk apa.
Misalnya dalam menyusun PME ketenagaan (sumberdaya orang), harus disesuaikan dengan kebutuhan program. Kegiatan apa saja yang dibutuhkan program, dan berapa orang dengan ketrampilan apa saja yang dibutuhkan. Karena itu, struktur pelaksana organisasi disusun setelah program (perencanaan) dibuat. Tidak sebaliknya, struktur organisasi dibuat dulu, kemudian dicari-carikan kegiatan yang sesuai.
Begitu juga dengan pembiayaan (pendanaan), sangat perlu dilakukan PME, bahkan memiliki keterkaitan yang lebih dekat dengan PME program. Namun memiliki sistem yang berbeda, karena terkait dengan penggalian (fund raising) dan distribusi ke unit-unit dalam organisasi.
Ya… Itu semua sebagai upaya, bagaimana belajar membangun organisasi dengan menggunakan manajemen PME yang saat ini digunakan berbagai organisasi, yang mengharapkan apa yang dilakukan bisa terukur, logis (ma’qul) dan bisa dipertanggungjawabkan (amanah). Belajar berorganisasi yang sesungguhnya, tidak asal kumpul-kumpul. (ma)

0 komentar: