Kamis, 21 Februari 2008

RANGDA ING JIRAH

Ya...ch..
Beberapa hari ini mesti kuhabiskan untuk melahap buku. Charging pikiran sebelum "kerja" panjang dimulai lagi.

Sekali lagi...perempuan nan perkasa. Tidak pernah dimuat dalam sejarah bangsa ini. Tapi ada. Ya...dia ada dan pernah ada. Dihormati bukan saja oleh sekedar rakyat jelata. Raja kediri-pun takluk dihadapannya: Janda Dari Jirah.

Novel Cok Sawitri ini, secara scen sangat sesuai dengan kondisi yang ada, saat ini pun kondisi tanah dan produksi dari tanah tersebut sama dengan apa yang tergambar. Meskipun sedikit bingung dalam menentukan arah angin (utara, barat, timur dan selatan), dimana letak Rangda Ing Jirah pernah duduk tepekur menuggui kabikuan bersama santri dan cantrik-cantrik-nya.

Apapun...Cok mampu menangkap suasana saat itu. Bahwa membangun kekuatan organisasi adalah dengan melayani anggota organisasi tersebut. Tanpa itu...bisa dilihat bagaimana kehancuran akan terjadi. Tidak dimulai dari luar. Dari musuh. Tetapi dari dalam, dari orang yang tidak terlayani.

Tapi sekali lagi. Jaman itu.... Bahuela sekali. Ada perempuan kuat. Lebih kuat dari ganas-nya hubungan antar kerajaan-kerajaan yang ada... Itulah kekuatan yang terlupakan oleh sejarah. Bahwa, perempuan itu lemah... Sehingga dicap dengan kelemahan.

0 komentar: