Selasa, 08 Mei 2018

BELAJAR BERORGANISASI: LESSON LEARNED (4)

Di dalam proses melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan program yang telah direncanan yang sudah diuraikan di bagian 2 (dua) dari tulisan ini, ada pertanyaan: Pelajaran apa yang bisa diambil?
Pertanyaan tersebut merupakan salah satu pertanyaan penting, yang berguna untuk mengambil pelajaran (lesson learned) dari proses merencanakan dan melaksanakan program. Istilah lain dari mengambil pelajaran adalah mengambil hikmah.
Upaya mengambil pelajaran ini merupakan manifestasi dari prinsip belajar sepanjang hayat (long live education). Kita mengenal maqolah “Tuntutlah ilmu sejak dari ayunan, sampai ke liang lahat”. Maqolah ini adalah anjuran untuk selalu belajar, sampai kapanpun. Sampai ruh meninggalkan jasad.
Sedangkan belajar yang paling baik adalah dengan mengalami. Karena dengan mengalami kita akan bisa memahami dengan baik, dan pemahaman tersebut bisa menjadi pelajaran. Dari segala hal yang telah kita alami bisa dipetik pelajaran-pelajaran. Pengalaman-pengalaman tersebut akan menjadi ilmu pengetahuan, jika mampu disusun (distrukturisasi) atau dikelola dengan baik.
Pengalaman dalam hidup sendiri, bisa dibedakan menjadi dua, yaitu pengalaman individual dan pengalaman sosial. Dari keduanya, yang ada keterkaitan dengan pembicaraan kita tentang organisasi adalah pengalaman sosial. Pengalaman bagaimana melaksanakan secara bersama-sama sebuah perencanaan yang dibuat secara bersama juga.
Pelajaran yang bisa dipetik (lesson learned) dari sebuah pelaksanaan kegiatan/program misalnya, “Keterlibatan anggota dalam sebuah kegiatan sangat tinggi, apabila semua anggota memahami tujuan/maksud dan teknis kegiatan pelaksanaan kegiatan. Pemahaman anggota ini karena mereka terlibat aktif sejak dari perencanaan”.
Pelajaran ini bisa dijadikan sebagai bahan pelajaran atau sebagai ilmu pengetahuan dalam menyusun perencanaan berikutnya bahwa, dalam penyusunan rencana harus benar-benar melibatkan anggota, jika ingin dalam pelaksanaan keterlibatan anggota sangat tinggi.
Ada banyak organisasi yang gagal mengambil pelajaran dari proses melaksanakan kegiatan. Hal ini bisa karena organisasi lebih mementingkan mencapai tujuan, daripada menjalankan proses berorganisasi. Tujuan mungkin saja bisa tercapai, tetapi jika prosesnya tidak melibatkan anggota organisasi, maka sesungguhnya tujuan tersebut tidak menjadi tujuan organisasi, dan yang lebih jauh secara organisasi bisa dikatakan gagal. (ma)

0 komentar: